Mengawali Tahun di Kota Semarang Part 2 (Kaleidoskop 2019)
(Part 1 klik di sini ya)
Puas berjalan-jalan dan ngobrol ngarol ngidul dengan Oppie, aku diantar kembali ke Ciputra Hotel mendekati magrib. Tapi kami akan bertemu kembali esoknya, untuk makan seafood di Restoran Kampug Laut yang kabarnya heitts di Semarang.
Puas berjalan-jalan dan ngobrol ngarol ngidul dengan Oppie, aku diantar kembali ke Ciputra Hotel mendekati magrib. Tapi kami akan bertemu kembali esoknya, untuk makan seafood di Restoran Kampug Laut yang kabarnya heitts di Semarang.
Di kamar, aku masih sendiri menunggu suami selesai dari pekerjaannya. Hotel tempat suami berkegiatan sebenarnya berada di sebelah hotel Ciputra. Namun, tak mungkinlah aku menyusulnya ke sana. Menghilangkan bosan, aku kembali menyambangi Executive Launge untuk bersantai dan mengisi perut sedikit saja. Ya sedikit saja, karena suamiku ingin mengajakku makan di Warung lesehan Nasi Ayam Bu Sami yang sangat terkenal di Simpang Lima. Tapi Warung Bu Sami baru mulai buka jam 23.00 WIB.
Sebelum jam 11 malam, suamiku sudah kembali ke Hotel, mandi dan bersiap untuk makan di luar. Kami hanya berjalan kaki menuju warung Bu Sami, karena memang letaknya dekat sekali dengan Hotel Ciputra, Simpang lima.
Romantis sekali makan lesehan berdua di pelataran tengah Kota Semarang. Apalagi saat itu baru saja selesai hujan. Jadi masih terasa sisa dinginnya dan suasana yang membuat kami sangat menikmati kebersamaan. Sangking nikmatnya, suami yang jarang sekali posting di medsos, akhirnya mengambil foto ini dan memajangnya di media sosial.
Sesekali kami ngobrol, sesekali menatap sekeliling, dan sesekali memperhatikan Bu Sami yang menjadi ikon terkenalnya nasi ayam ini. Benar memang, Lesehan Bu Sami ini sangat ramai pengunjung. Semakin dini hari... semakin menuju pagi... semakin ramai.
*****
Esok harinya, Oppie menjemput aku dan suami yang sudah selesai dari pekerjaannya, untuk menuju Restoran Kampung Laut. Ternyata, selain makanannya, Kampung Laut juga menjadi ajang swafoto yang instagramable. Dan fotoku bersama suami di tempat ini, menjadi foto terfavoritku di 2019.
Puas rasanya makan dan berfoto di sini. Rindu pada sahabat terobati, wisata kulinernya dapat, suasana romantis pun dapat. Sangking sedapnya makan, sampai lupa mengabadikan makanan yang kami pesan.
*****
Selesai berfoto-foto dan makan, Oppie megantarku dan suami ke Lawang Sewu. Sebuah destinasi wisata sejarah di pusat Kota Semarang. Di sini, kami berpamitan, berharap suatu saat dapat bertemu kembali.
Bangunan Lawang Sewu mempunyai beberapa kisah juga mitos yang misterius dan angker. Begitu katanya. Dalam sejarahnya, bangunan peninggalan Belanda ini pernah dijadikan penjara paling kejam di masa pemerintahan Belanda. Itulah sebabnya bangunan ini memiliki kesan angker.
Dikenal memiliki 1000 pintu, namun sebenarnya hanya sekitar 429 pintu dengan lebih dari 1200 daun pintu. Memang iya sih, saat memasuki ruangan-ruangan di dalamnya, kesan misterius dan angker itu melekat. Bisa jadi, karena Lawang Sewu memiliki arsitektur yag sangat kuno (masih asli), dan dengan tiang dan ruang yang sangat besar.
Ada tempat makan dan minumnya juga loh. Jadi, jika lelah dan ingin menikmati cantiknya bangunan Lawang Sewu yang diterangi oleh lampu di setiap ruangnya, kita bisa nongkrong dan minum syantik di sana sambil menunggu magrib tiba.
Suamiku mau aja diminta foto begini 😁😁😁😁
15 Komentar
Sama sekali nggak berkesan angker ya kalau dilihat dari foto-foto ini. Pasti upayanya sangat terencana untuk mewujudkan pencahayaan, tata letak dsb. Artikelnya sangat menarik dan inspiratif. Inspiratif buat jalan-jalan ke Pulau Jawa lagi, hihi.
BalasHapusAduh romantisnya lesehan berdua di warung tradisional Bu Sami penuh masakan Indonesia. Mbaaaa, surga dunia ituuu. Hehehe.
BalasHapusKampung Laut Semarang itu restoran apung juga ya mba. Jadi kita bisa makan sambil wisata. Saya lihat suasana malamnya juga gak kalah romantis.
mba lawang sewu bbukannya tempat angker nan horor itu ya mba?
BalasHapusTernyata lawang sewu itu tdk seseram yg saya pikir ya. Banyak spot asyik dan instagramable. Makasih infonya ya
BalasHapusAsyik banget kak jalan2 awal tahunnya ke.Semarang. Dulu tahun 2015, Yel pernah pergi ke kota ini dan singgah ke Lawung Sewu, waktu itu malam pula kami datangnya. Agak2 ngeri2 sedap sih saat berada di situ. Hehehe
BalasHapusWah aku juga baru aja trandit di Semarang, tapi karena sore hari kita makan di nasgor babat Pak Karmin aja deh. Kapan2 deh aku cobain makan di Bu Sami. Tfs mbakk
BalasHapusWahhh ini meracuni deh, jadi pengen jalan-jalan hahaha.
BalasHapusSaya terakhir ke Semarang tahun 2015, dan sempat ke Lawang Sewu tapi siang sih, dan saya merinding pas di tangga-tangga yang ada ornamen kaca warna warni itu :)
Lho saya ke Lawang Sewu juga tapi kok baru tau bisa makan makan di sana
BalasHapusWalauuu
Pastinya milih bu Sami yang sayangnya saya juga gak tau, akhirnya makan di SS
Keren sekali, harus explore Semarang ini. Beberapa kali ke Semarang urusan kerjaan saja jadinya ga bisa jalan-jalan karena perginya bareng Pak Boss pula dahulu.
BalasHapusSudah berencana sih sekalian ke Jepara yang konon ga kekurangan ikan juga.
Perjalanan seru. Asyik banget. Saya jadi serasa nostalgia. Ke kampung laut dan Lawang Sewu, juga lokasi wisata lain di Semarang waktu saya hamil Fahmi 6 bulan. Ke Kampung Laut malam hari jadi temaram lampu di sepanjang jalan itu. Indah ya
BalasHapusSering dengar lawang sewu katanya emang rada angker. Tapi di foto ngga ada kelihatan angker ya. Malah artistik dan mewah. Mungkin efek lampu juga.
BalasHapusKalo kampung laut saya baru dengar nih sekarang.
Mbanya kek saya nih, ke mana-mana sama suami. Habisnya nggak dibolehin bepergian sendiri.
Destinasi wisata Kampung Laut kelihatannya bagus ya mbak, tenang. Saya suka tuh. Noted deh, siapa tahu besok-besok ke Semarang.
BalasHapusWah seeru juga itu resto Kampung Laut mba, ada jembatan buat foto paripurna hehehe. Kalo ke Lawang Sewu aku sih prefer siang menuju sore, ogah kalo mepet ke malam. Etapi itu keren mba udah agak sore ya pas lampunya udah nyala, kesan elegannya dapat.
BalasHapusDulu, kesanku tentang Lawan Sewu itu adalah tempat yang sungguh berkesan angker, Fid. Tapi setelah kesana, ternyata tidak lah seserem itu. Apalagi saat ini, ya? Justru ketika agak sore menuju malam, foto yang dihasilkan jadi lebih keceh! Haha. Asalkan jangan ada yang ikutan nebeng di dalam fotonya. Hihi.
BalasHapusPengen balik lagi ke Semarang, euy! Makin cakep aja nih, kota yang satu ini berhiasnya. :)
Btw, asyik banget deh liburannya ibu cantik yang satu ini. :)
Aku belum pernah ke Semarang, nih. Namun, seringkali menganggap Lawang Sewu itu lokasi menyeramkan. Ternyata malah jatuhnya tempat romantis kalau dilihat dari foto-foto di atas. Haha.
BalasHapus