KEMBALI

Apanya yang kembali? Diriku? Ah... Siapa pula yang mencariku, ya tak?:-D

Dunia menulisku, tentu. Walau hanya sekedar ini dan begini saja kumulai. Setelah sekian lama begitu malas berinteraksi dengan Facebook, lebih-lebih twitter. Lalu apa kabar blogger? Terkhususkan pada blog, aku merasa harus meminta maaf. Pada facebook? Ah tidak, tak perlu itu, aku hanya perlu meminta maaf pada beberapa teman yang selalu men-tag namaku dalam berbagi. Terima kasih pada kalian. Pada kak Eqy, yang sedia memasukkanku di group Gam Inong blogger besutannya, yang padahal blogku pun sedang dalam masa koma.

Baiklah, postinganku ini memang muncul atas dasar ingin bertanggung jawab sebagai salah satu temannya kak Eqy yang udah berbaik budi memasukkanku ke grup Gam inong blogger. Apalagi, kubaca statusnya hari ini, kalau beliau sakit :(

Kesenanganku Pada Facebook Berkurang.

Entahlah, aku merasa bosan, setiap kali membuka FB, yang muncul di timelineku adalah status-status berat, adapula sindiran, kebencian, hujatan, dan tak jarang komentar-komentar yang tak kusukai pun harus terbaca. Aku fikir, dunia ini sudah terlalu banyak isu, segala sesuatu penuh dengan komentar tajam, jadi bagusnya aku saja yang menghemat kepalaku untuk tak habis termakan berbagai macam isu. Yah, kusimpan untuk memikirkan keluargaku saja dulu. Yang terdekat, memikirkan tetanggalah. Karena dengan tetangga-tetanggaku saja aku belum cukup berbuat banyak, apa pula aku bisa berbuat untuk yang lebih luas. Iya bukan?

Ya sudahlah, biarkan facebook berjalan dengan adanya dia sekarang, dan aku berjalan di titianku pula. Walaupun mungkin tak ada yang ingin tau kegiatanku belakangan, biarlah kushare sedikit, siapa tau ada yang siap mengambil hikmahnya.

Aku Berjualan di BBM

Sudah hampir satu bulan, aku menjual perhiasan dari yang murah sampai yang sedang mahalnya via bbm. Sejak Ahza sudah masuk MIN (SD), aku semakin merasa sepi sehabis mengantar mereka sekolah. Dulu, waktu ahza atau Hamdi TK,  kalau aku ingin hari itu mereka dirumah saja, didekatku saja, kuboloskan saja mereka sekolah. Kalau sekarang, tak bisa lagi. Belum lagi dalam waktu dekat aku merencanakan akan menutup salah satu usahaku yang bernama Waroeng Multimedia itu. Woww... Sayang yaa. Iya memang. Tapi bagaimana lagi, yang punya toko tak lagi memperpanjang sewa karena ingin dijadikannya kos-kosan. Kalau harus pindah, banyak sekali biaya yang harus dikeluarkan, sudah kuhitung, WM harus menyediakan sekitar 30 juta lagi untuk biaya pindah. Mulai dari sewa toko, bongkar angkut barang, renovasi tempat, instalasi listrik, naik daya, bongkar pasang tower, dll. Padahal WM sudah dari sekian tahun lalu balik modal, masak harus mengeluarkan modal lagi, pun pendapatan dua tahun belakangan tak sehebat sebelumnya. Jadi diputuskan kututup saja usaha yang sudah kurintis selama 8 tahun ini.

Sedih? Hmm... Sangat. Tapi, ladang rejeki itu sangat lebar, teman. Dunia yang belum kujangkau dengan langkah, begitu mudah kulihat. Dari beberapa bulan lalu, aku dan suami sudah merencakan jenis usaha apa yang akan kulakukan setelah WM tutup. Awalnya terpikirku untuk produksi tas dengan merk sendiri. Sudah kumulai mendesign beberapa tas. Tapi kemudian, kendalaku adalah Sumber Daya pembuat tas disini masih minim. Dianjurkan suamiku, suapaya aku belajar menjahit tas, tapi selalu saja ketika ingin meluangkan waktu belajar menjahit tas di Medan, ada hal-hal tak terduga yang menghalangi. Dan tetundalah niatan itu. Tiba-tiba suamiku bilang "Kalau jilbab gimana? Anak-anak kan udah gede. Sabtu minggu pun abang libur kalau lagi nggak keluar kota, pida bisa belanja ke bandung sabtu minggu itu. Kira-kira dua minggu sekali atau sebulan sekali."

Kupikir, boleh juga. Waktu suami sedang tak dinas keluar, aku bisa belanja untuk toko. Tokonya ya di ruko yg sedang kutepati sekarang, daripada menyewa, bagusnya yang punya sendiri dimanfaatkan. Langsung kumulai mencari informasinya, mulai dari model, bahan, harga, dan supplier. Tapi, ketika dalam masa pencarian itu, aku justru tertarik dengan aksessoris dan perhiasan wanita. Secara, wanita itu suka dengan yang indah-indah. Apalagi, akhirnya aku menemukan supplier langsung dari Hongkong. Aku berbicara dengan mereka, dengan bahasa mandarin? Wah hebatnya... Nggak dong, pakai bahasa internasional lah. Aku hitung-hitung harga mereka, ongkos kirim, pertimbangan lama pengiriman, selanjutnya aku coba bikin harga dan ku share gambar daganganku via bbm. Kurasa, memang bagusnya kucoba menjual online dulu selama tiga bulan,  soalnya emak hamdi ini masih perlu belajar macam-macam selera orang.

Hari pertama menjual online pun ku mulai. Mencoba konsisten untuk tetap menempatkan Display Picture barang dagangan di bbm ku, lalu berpuasa untuk tak membuat status lain selain tentang daganganku, setidaknya sampai aku benar-benar membuka toko offline. Hari itu, satu persatu mulai tertarik. Ada yang tertarik membeli, dan tertarik menjadi reseller. Dua-duanya sangat kubutuhkan, terlebih reseller, karena tak mungkin aku hanya menjual pada friend list bbm saja. Kalaupun ada yang membeli, tak mungkin pula mereka akan membeli daganganku setiap hari. Karena adanya reseller ini selama hampir 1 bulan ini aku sudah 4 kali order barang dari Hongkong, dengan sekitar 35 pesanan orang setiap kali order. Dan biasanya aku tambahkan orderan untuk stock dirumah. Belakangan, aku mulai menambahkan jam, tempat perhiasan, dan tas dalam list barang dagangan yang ku "share".

Yah, memang belum kuinjakkan kakiku ke Hongkong, tapi melakukan transaksi dengan mereka adalah pengalaman baru yang excited untukku. Mudah-mudahan, rencanaku membuka toko aksessoris dan perhiasan wanita dua bulan lagi, bisa terlaksana, Aamiin.