Itu bukan masalah
Banyak cara untuk tidak terjebak dalam suatu masalah berlarut-larut. Tapi terkadang kita tidak punya kesempatan untuk memikirkan opsi itu dengan keadaan emosi. Kesadaran baru akan muncul ketika kita merasa bahwa kita baru saja membuat multi problema,istilah akuntansinya masalah 'bunga berbunga'.
Dengan keadaan seperti itu kita semakin tenggelam dalam perasaan penyesalan, terlepas oleh siapa masalah awal itu berasal. Apakah kemudian kita menjadi semakin mundur atau bertindak maju, semua tergantung dengan fokus fikiran kita.
Teringat lagi dengan sebuah buku yang juga katanya sudah difilmkan berjudul 'The secret', Bahwa fikiran ibarat sebuah magnet yang mempunyai daya tarik menarik dan berimbas pada kejadian setelahnya. fikiran juga mempunyai frekuensi. Selama kita berfikir maka fikiran itu akan dikirim ke alam semesta, dan fikiran itu akan menarik semua hal yang serupa yang berada pada frekuensi yang sama. Segala sesuatu yang dikirim keluan akan kembali ke sumbernya dan sumbernya adalah kita. Sebagai contoh, dengan kita berfikir bahwa kita tidak pernah kekurangan uang saja maka uang itu akan datang. Begitupula dengan masalah lain. Semakin kita memikirkan kekurangan atau masalah pelik yang sedang kita hadapi maka cuma kenyataan pahit saja yang akan muncul. Bahkan dengan berandai saja bahwa kita tidak sedang dalam keadaan bermasalah membantu kita keluar dari masalah. Keuangan, pertengkaran, ketidakpuasan, dll semua penanganannya terfokus pada ujung fikiran kita.
Yang terpenting dalam fikiran adalah hindari sikap tak ingin dan penolakan, karena sikap penolakan itupula yang akan kembali mewarnai hidup kita. Kembali lagi dalam mewujudkan penanganan masalah yang ideal, biasanya dalam keadaan emosi sikap penolakan dan tak ingin inilah yang berkembang lebih pesat daripada kontrol positif. Jika kita telah terlanjur menangani masalah tersebut jauh dari sikap dewasa dan fikiran positif maka berhentilah menyesalinya. Putar haluan, dan kembali lagi pada pusat fikiran positif. Fikirkan bahwa apa yang akan kita fikirkan selanjutnya akan menjadi nyata. misal: setelah pertengkaran hebat yang kita lakukan bersama pasangan biasanya baru kita menyadari akibat buruk dari pertengkaran tadi. berhentilah melanjutkan fikiran tadi, fikirkan sesuatu untuk menyudahi pertengkaran itu. Seluruh Ending dan kejadian dalam kehidupan kita tergantung dalam apa yang kita fikirkan saat ini. Jika kita terlilit hutang, jangan menambah beban fikiran dan masuk dalam kubangan penyesalan. Fikirkan tindakan-tindakan yang akan mengilhami semesta untuk mengirim gelombang positif kembali kepada kita.
Dengan begitu kita selalu merasa bahwa hidup kita selalu dalam keadaan baik.
Dengan keadaan seperti itu kita semakin tenggelam dalam perasaan penyesalan, terlepas oleh siapa masalah awal itu berasal. Apakah kemudian kita menjadi semakin mundur atau bertindak maju, semua tergantung dengan fokus fikiran kita.
Teringat lagi dengan sebuah buku yang juga katanya sudah difilmkan berjudul 'The secret', Bahwa fikiran ibarat sebuah magnet yang mempunyai daya tarik menarik dan berimbas pada kejadian setelahnya. fikiran juga mempunyai frekuensi. Selama kita berfikir maka fikiran itu akan dikirim ke alam semesta, dan fikiran itu akan menarik semua hal yang serupa yang berada pada frekuensi yang sama. Segala sesuatu yang dikirim keluan akan kembali ke sumbernya dan sumbernya adalah kita. Sebagai contoh, dengan kita berfikir bahwa kita tidak pernah kekurangan uang saja maka uang itu akan datang. Begitupula dengan masalah lain. Semakin kita memikirkan kekurangan atau masalah pelik yang sedang kita hadapi maka cuma kenyataan pahit saja yang akan muncul. Bahkan dengan berandai saja bahwa kita tidak sedang dalam keadaan bermasalah membantu kita keluar dari masalah. Keuangan, pertengkaran, ketidakpuasan, dll semua penanganannya terfokus pada ujung fikiran kita.
Yang terpenting dalam fikiran adalah hindari sikap tak ingin dan penolakan, karena sikap penolakan itupula yang akan kembali mewarnai hidup kita. Kembali lagi dalam mewujudkan penanganan masalah yang ideal, biasanya dalam keadaan emosi sikap penolakan dan tak ingin inilah yang berkembang lebih pesat daripada kontrol positif. Jika kita telah terlanjur menangani masalah tersebut jauh dari sikap dewasa dan fikiran positif maka berhentilah menyesalinya. Putar haluan, dan kembali lagi pada pusat fikiran positif. Fikirkan bahwa apa yang akan kita fikirkan selanjutnya akan menjadi nyata. misal: setelah pertengkaran hebat yang kita lakukan bersama pasangan biasanya baru kita menyadari akibat buruk dari pertengkaran tadi. berhentilah melanjutkan fikiran tadi, fikirkan sesuatu untuk menyudahi pertengkaran itu. Seluruh Ending dan kejadian dalam kehidupan kita tergantung dalam apa yang kita fikirkan saat ini. Jika kita terlilit hutang, jangan menambah beban fikiran dan masuk dalam kubangan penyesalan. Fikirkan tindakan-tindakan yang akan mengilhami semesta untuk mengirim gelombang positif kembali kepada kita.
Dengan begitu kita selalu merasa bahwa hidup kita selalu dalam keadaan baik.
0 Komentar